Implikasi Pengembangan Energi Terdistribusi di Lingkungan Institusi Berbasis Blockchain

Abstract

Kompleksnya energi di masa depan, dengan naik turunnya sistem terbaru yang memiliki sistem semakin terdistribusi. Dengan inovasi tepat waktu yang memiliki potensi untuk memfasilitasi di masa depan disarankan menggunakan teknologi blockchain. Dengan didukungnya jaringan mikro per to per menggunakan energi terbarukan yang melibatkan konsumen dan prosumer. Namun, kemajuan blockchain dan prospek jaringan energi P2P disatukan dengan zona abu-abu dalam lanskap kelembagaan. Tujuan makalah ini untuk menyampaikan implikasi praktis untuk pengembangan kelembagaan serta akademisi dan secara holistik mengeksplorasi tantangan potensial dari microgrid P2P berbasis blockchain. Kerangka kerja analitis buat microgrid P2P dikembangkan sesuai tinjauan literatur dan wawancara ahli. Kerangka tersebut meliputi 1) Sosial, 2)Teknologi, 3) Lingkungan, 4) Ekonomi, dan 5) Dimensi Kelembagaan. Disarankan bahwa menjembatani kesenjangan dari kesiapan teknologi ke kelembagaan akan membutuhkan penggabungan seluruh dimensi serta keterlibatannya. Perubahan kelembagaan bertahap yang memanfaatkan pendekatan pembangunan masyarakat dan kotak pasir peraturan disarankan menjadi jalur potensial dalam menyatukan multidimensi ini, mengurangi silo lintas sektoral, dan memfasilitasi interoperabilitas antara sistem saat ini dan masa depan. Dengan menawarkan wawasan melalui konseptualisasi holistik, dibuatnya makalah ini bertujuan untuk melibatkan penelitian dalam membangun pilar lengkungan kelembagaan yang lebih kokoh untuk blockchain di sektor energi.