Pengelompokan Tingkat Risiko Daerah Tanah Longsor Di Provinsi Kalimantan Timur Menggunakan Fuzzy C-Means
Keywords:
Clustering, Tanah Longsor, Fuzzy C-Means, Partition CoefficientAbstract
Bencana longsor merupakan salah satu bencana yang perlu menjadi perhatian serius bagi pemerintah khususnya pemerintah Kalimantan Timur. Pemerintah membutuhkan data yang informatif dan akurat untuk mengetahui daerah yang terkena longsor berdasarkan tingkat kerawanannya. Hal ini bertujuan agar pemerintah dapat membuat kebijakan yang tepat untuk mengatasi dan meminimalisir kerugian yang disebabkan oleh bencana tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Fuzzy C-Means untuk mengelompokkan daerah longsor ke dalam 3 cluster. Fuzzy C-Means merupakan metode yang mampu mengelompokkan data ke dalam kategori berdasarkan fungsi obyektif yang dihasilkan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bencana tanah longsor di wilayah Kalimantan Timur berjumlah 243 data. Dari penelitian ini diketahui bahwa clustering menggunakan metode Fuzzy C-Means menghasilkan 5 kecamatan yang masuk ke dalam daerah beresiko tinggi (C1), sedangkan 46 kecamatan masuk ke dalam cluster beresiko rendah (C2) dan sisanya sebanyak 2 kecamatan masuk ke dalam daerah beresiko sedang (C3). Dengan nilai Partition Coefficient sebesar 0,935751561 menunjukkan bahwa metode Fuzzy C-Means mampu mengelompokkan daerah yang terkena bencana longsor ke dalam tiga kategori dengan sangat baik. Hasil akhir penelitian ini berupa sistem informasi yang memuat informasi tentang daerah yang berisiko longsor di Kalimantan Timur.